1. Pengertian Pelapisan Sosial, Lapisan Masyarakat, Sistem Stratifikasi Masyarakat & Mobilitas Sosial.
”Stratifikasi sosial merupakan suatu konsep dalam sosiologi yang melihat bagaimana anggota masyarakat dibedakan berdasarkan status yang dimilikinya. Status yang dimiliki oleh setiap anggota masyarakat ada yang didapat dengan suatu usaha (achievement status) dan ada yang didapat tanpa suatu usaha (ascribed status). Stratifikasi berasal dari kata stratum yang berarti strata atau lapisan dalam bentuk jamak. Pitirin A. Sorokin mendefinisikan stratifikasi sebagai pembedaan penduduk atau anggota masyarakat ke dalam kelas-kelas secara hierarkis. Sedangkan menurut Bruce J. Cohen sistem stratifikasi akan menempatkan setiap individu pada kelas sosial yang sesuai berdasarkan kualitas yang dimiliki. Stratifikasi dapat terjadi dengan sendirinya sebagai bagian dari proses pertumbuhan masyarakat, juga dapat dibentuk untuk tercapainya tujuan bersama. Faktor yang menyebabkan stratifikasi sosial dapat tumbuh dengan sendirinya adalah kepandaian, usia, sistem kekerabatan, dan harta dalam batas-batas tertentu.”
Pelapisan Sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Gerak Sosial (Mobilitas sosial) adalah perubahan, pergeseran, peningkatan, ataupun penurunan status dan peran anggotanya. Misalnya, seorang pensiunan pegawai rendahan salah satu departemen beralih pekerjaan menjadi seorang pengusaha dan berhasil dengan gemilang. Contoh lain, seorang anak pengusaha ingin mengikuti jejak ayahnya yang berhasil. Ia melakukan investasi di suatu bidang yang berbeda dengan ayahnya. namun, ia gagal dan jatuh miskin. Proses keberhasilan ataupun kegagalan setiap orang dalam melakukan gerak sosial seperti inilah yang disebut mobilitas sosial (social mobility).
2. Pengertian Perubahan Sosial, Bentuk-Bentuk Perubahan Sosial, dan Faktor-Faktor Perubahan Sosial
Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat.
Bentuk-Bentuk Perubahan Social & Faktor-Faktor Perubahan Social
a. Perubahan Lambat (evolusi)
Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang cukup lama. Biasanya, perubahan ini merupakan rentetan-rentetan perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Proses perubahan seperti ini dinamakan evolusi. Pada evolusi, perubahan terjadi dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha menyesuaikan diri dengan keperluan, keadaan dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan pertumbuhan masyarakat.
b. Perubahan Cepat (revolusi)
Perubahan social dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat dinamakan revolusi. Didalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan dan dapat dijalnkan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan.
c. Perubahan Kecil.
Suatu perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur social yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat.
d. Perubahan Besar.
Suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan lembaga-lembaganya, seperti dalam sistem kerja, sistem hak milik tanah, hubungan kekeluargaan dan stratifikasi masyarakat.
e. Perubahan yang Dikehendaki.
Merupakan perubahan yang direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan di dalam masyarakat. Pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan ini dinamakan pelaku perubahan (agent of change), yaitu seseorang atau sekelompok yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dalam sistem yang teratur dan direncanakan terlebih dahulu dinamakan rekayasa social (social engineering) atau sering pula disebut perencanaak social (social planning).
f. Perubahan yang Tidak Dikehendaki.
Merupakan perubahan yang terjadi diluar jangkauan pengawasan masyarakat atau kemampuan manusia. Perubahan ini dapat menyebabkan timbulnya akibat-akibat social yang tidak diharapkan masyarakat.
g. Perubahan Structural.
Perubahan yang sangat mendasar yang menybabkan timbulnya reorganisasi dalam masyarakat.
h. Perubahan Proses.
Perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan tersebut hanya penyempurnaan dari perubahan sebelumnya.
Faktor-Faktor yang Mendorong Perubahan Social.
a. Faktor dari dalam (internal), seperti bertambah dan berkurangnya penduduk, penemuan-penemuan baru, pertentangan masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi.
b. Faktor dari luar (eksternal), seperti lingkungan fisik, peperangan, dan pengaruh kebudayaan masyarakat lain.
Faktor-Faktor yang Menghambat Perubahan Social.
a. Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain.
b. Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.
c. Sikap masyarakat yang mempertahankan nilai-nilai tradisi.
d. Adanya kepentingan yang tertanam kuat (vested interest).
e. Adanya rasa takut terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan.
f. Prasangka terhadap hal-hal yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar